Kamis, 08 November 2012

Tentang Institut Pertanian Bogor - SipilID

Institut Pertanian Bogor (IPB), siapa yang tidak tahu? Mungkin semua orang yang sudah lulus SMP pasti tahu atau paling tidak pernah dengar tentang IPB. IPB adalah satu-satunya institut pertanian yang ada di Indonesia, satu-satu institut pertanian yang ada di negara agraris ini. Institut yang telah melahirkan begitu banyak ahli-ahli pertanian di Indonesia, mayoritas orang yang yang pernah menjabat sebagai menteri pertanian di Indonesia adalah lulusan IPB, bahkan presiden Indonesia saat ini adalah lulusan IPB.


IPB pada awalnya merupakan salah satu fakultas dari Universitas Indonesia, seperti halnya Institut Teknologi Bandung dan Universitas Airlangga. Tepatnya lagi, embrio IPB adalah fakultas ilmu pertanian dan ilmu alam dari Universitas Indonesia yang kemudian berdiri sendiri sebagai universitas sejak tahun 1963. Kampus utama IPB pada awalnya adalah kampus IPB Baranangsiang yang  terletak di Kelurahan Baranangsiang, Kota Bogor, sedangkan kampus lainnya adalah kampus taman kencana. Pada saat ini, kampus utama IPB berada berada di kecamatan Darmaga, jalan Raya Darmaga (ada juga yang menyebutnya Dramaga). Sedangkan kampus lainnya adalah kampus Baranang Siang, Kampus Dramaga, Kampus Gunung Gede, kampus Cilibende, dan kampus Taman Kencana.

Menurut beberapa mahasiswa yang kuliah di IPB, standar nilai (IPK) yang berlaku di kampus pertanian ini relatif sangat tinggi, sehingga cukup sulit untuk nilai yang tinggi. Tetapi dengan standar yang tinggi tersebut lulusannya relatif lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan.

Masuk ke dalam kawasan kampus IPB pada jam kuliah, aura akademis sangat terasa. Mahasiswa begitu bersemangat untuk belajar sehingga setiap semua mahasiswa akan lebih terpacu untuk belajar. Susana kampus yang hijau dan lumayan tenang juga sangat mendukung kegiatan perkuliahan. Hijaunya kampus pertanian ini memang menjadi salah satu kebanggaan IPB, karena pihak universtas memang mendeklarasikan kampus IPB sebagai kampus hijau atau kampus konservasi. Hal ini terbukti dari rimbunnya pepohonan yang ditata dengan baik dan berbagai jenis satwa liar yang hidup dengan bebas. Diantara berbagai jenis satwa yang bisa kita temui antara lain berbagai jenis burung (bangau, pipit, penghisap madu, dsb), kera ekor panjang, bahkan ada juga kucing hutan.

Bicara fasilitas, mungkin kampus IPB bisa dikatakan sudah memiliki fasilitas yang bertaraf internasional. Kalau ingin melihat berbagai fasilitas tersebut kamu dapat mengunjungi Virtual Campus Tour IPB. Dosen-dosen IPB juga banyak yang berkelas Internasional, karena sebagian dari mereka sering juga diundang sebagai "dosen undangan" di berbagai universitas di Asia (terutama Jepang) dan Amerika. IPB memang memiliki hubungan yang dekat dengan universitas-universitas di Jepang dan Amerika. Paling jelas memang hubungan dengan Jepang, karena memang banyak dosen-dose di IPB adalah lulusan S2 dan S3 jepang. Jadi kalau kamu bercita-cita untuk bisa kuliah S2 atau S3 di Jepang dengan beasiswa, maka IPB adalah universitas yang harus kamu perhitungkan.
Informasi yang jauh lebih lengkap bisa kamu dapatkan di situs resmi IPB http://www.ipb.ac.id.

Rabu, 07 November 2012

Sindrom Tugas Akhir Mahasiswa - SipilID

Sindrom Tugas Akhir

Sindrom tugas akhir mungkin (masih hipotesis) dialami hampir semua orang yang disebut sebagai mahasiswa, tidak peduli S1, S2 bahkan S3. Tapi mungkin yang paling jelas bagi saya yang S1, karena saya sendiri telah mengalaminya. Lebih dari 1,5 tahun saya mengambang dalam dunia tugas akhir antara seminar proposal (kolokium) dengan seminar hasil penelitian. Banyak hal yang biasanya diungkapkan mahasiswa sebagai untuk membenarkan apa yang telah mereka lakukan (atau justru tidak mereka lakukan). Ada yang alasannya kerja, ada yang punya urusan keluarga (kata dosen saya tidak ilmiah).

Ada juga yang pusing dengan penelitian itu sendiri, ini bisa  terkait dengan metode yang ternyata salah atau sulit di lakukan di lapangan, atau pengolahan data yang ribet, atau sumber literatur untuk pembahasan yang terbatas dan sebagainya. Untuk menghindari munculnya hal ini, usahakan untuk benar-benar mempertimbangkan tema Tugas Akhir yang dipilih. Silahkan baca Tips Memilih Topik Penelitian yang Kuat, topik penelitian yang kuat dan jelas bisa mendukung kita untuk bisa menyelesaikannya dengan cepat.

Ada juga yang bermasalah dengan dosen pembimbingnya (kalau yang ini agak berat nih). Namun, menurut saya, apapun alasan yang dikemukakan oleh kita sebagai mahasiswa akan kembali ke diri kita sendiri. Dan pada dasarnya semua masalah tersebut muncul karena ada rasa malas pada diri kita. Bagian paling fatal dari malas itu akan menumbuhkan benih takut untuk menghadap dosen pembimbing sehingga tiba-tiba kita hilang dari peradaban kampus kita.

Kita lebih banyak semedi di dalam kamar bahkan tanpa harapan, karena memang tidak ada harapan kalau kita sudah takut, kecuali rasa takut itu dapat kita bunuh. Ada juga yang memilih lari, jalan-jalan, nongkrong dengan teman, dsb, tapi sampai kapan akan berlari (jangan sampai dapat surat cinta dari kampus!). Lalu selanjutnya? Menurut saya permasalahan kita sebagai mahasiswa hanya satu, yaitu malas.

Solusinya

Salah satu solusinya adalah kembali ke peradaban kampus, menghirup atmosfer kampus dapat mengembalikan motivasi kita. Bertemu dengan teman-teman akan membakar semangat kita untuk cepat selesai. Memang banyak juga orang yang justru dengan datang ke kampus dan bertemu dengan teman-teman yang mungkin sebentar lagi wisuda malah menjadi tertekan, tapi disinilah kita harus menunjukkan kualitas kita sebagai seorang calon sarjana atau magister atau doktor. Bahwa kita cukup intelek untuk mengatasi rasa tertekan yang tidak beralasan.

Apapun masalah yang kita hadapi dalam penelitian, tidak ada yang bisa kita jadikan alasan untuk menghindari dosen pembimbing. Karena kepada beliaulah tempat kita bertanya untuk mendapatkan sedikit rambu pencerahan penelitian kita (hanya rambu, karena ilmu itu harus kita gali sendiri). Inilah bagian paling penting dalam pembimbingan tugas akhir. Jika saya, anda, dia, dan siapa saja takut untuk menghadap dosen pembimbing, yakinlah bahwa mereka selalu berharap anda dapat menyelesaikan penelitian anda dengan segera dan mengenakan toga. Datangilah mereka dengan senyum dan permintaan maaf, serta semangat untuk menyelesaikan tugas akhir anda.

Kalau memang sulit sekali untuk kontak dan tidak pernah ke kampus, carilah kemungkinan untuk mengganti dosen pembimbing tersebut. Misalnya dosennya akan melanjutkan kuliah, sebaiknya cepat ajukan penggantian dosen pembimbing tugas akhir.

Semoga tulisan ini bermanfaat. Terutama untuk penulis sendiri yang sedang dalam tahap penyusunan proposal.

Minggu, 04 November 2012

Lapangan Kerja Lulusan Jurusan Hukum - SipilID

Berbagai permasalahan hukum yang pada saat ini sedang hangat-hangatnya membuat praktisi-praktisi hukum semakin di kenal diseluruh Indonesia, misalnya para pengacara-pengacara, jaksa, dan bahkan ada  orang yang tidak terlibat dalam suatu kasus misalnya, diminta pendapatnya terkait permasalahan hukum yang sedang panas dibicarakan masyarakat.  

Gambaran prospek lapangan kerja jurusan hukum
Kaze Kate - www.flickr.com
Sekarang, tentu saja bidang hukum akan terlihat sexy bagi banyak calon mahasiswa jika mereka memperhatikan kemana arah peluang-peluang kerja saat ini bergulir. Tapi, apakah lulusan hukum hanya akan menjadi pengacara atau bekerja di pengadilan? Tentu saja tidak, banyak tempat  lain yang bisa di rambah oleh lulusan hukum, namun tentu saja tetap berhubungan dengan hukum. Beberapa lapangan kerja yang siap menyambut lulusan-lulusan hukum yang berkualitas misalnya sebagai berikut:

Pengacara
Mungkin ini adalah profesi yang paling banyak dikenal orang awam sebagai profesi lulusan jurusan hukum. Kalau pendapat saya pribadi, untuk menjadi sorang pengacara yang handal, kemampuan utama yang harus kita miliki adalah kemampuan berkomunikasi. Selain itu, dibutuhkan waktu yang cukup untuk membangun citra sebagai pengacara handal, karena pengacara handal dapat dilihat dari pengalaman-pengalamannya dalam menghadapi berbagai kasus hukum.
Untuk sarjana hukum yang baru saja lulus, biasanya (sebaiknya) magang pada pengacara yang sudah memiliki nama, sehingga dia dapat menggali pengalaman dari pengacara seniornya. Berbagai pihak yang menggunakan jasa pengacara misalnya:
- Perseorangan baik dalam bidang perdata atau pidana
- Perusahaan
- Lembaga swadaya masyarakat

Pegawai Negeri Sipil
Pemerintah adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap tegaknya hukum di negara ini, jadi tentu saja pemerintah membutuhkan orang-orang yang mengeri tentang hukum. Cukup banyak lembaga pemerintahan yang setiap tahunnya membutuhkan lulusan hukum, bahkan mungkin hampir setiap lembaga pemerintahan memerlukan lulusan jurusan hukum karena dalam semua kegiatannya, pemerintah harus memiliki landasan hukum.
Termasuk dalam golongan pegawai negeri sipil dari lulusan hukum ini yaitu hakim pengadilan, jaksa dan panitera. Sedangkan lembaga yang membutuhkan lulusan hukum misalnya Kementrian Perdagangan dan UKM, Kementrian Keuangan, Kementrian Hukum dan Ham dan masih banyak lembaga pemerintahan lainnya.

Notaris
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik. Notaris dalam kehidupan kita sehari dikenal sebagai pejabat yang membuat surat-surat penting, misalnya akta pendirian perusahaan, yayasan dan sebagainya. Menurut undang-undang yang berlaku di Indonesia,  Notaris berwenang membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya itu sepanjang pembuatan akta-akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang.

Satu hal yang sangat penting untuk mahasiswa hukum adalah memperbanyak membaca, terutama bacaan tentang kasus-kasus hukum yang pernah terjadi di masa lalu. Bacaan ini dapat menjadi pengalaman tanpa harus kita mengalaminya langsung. Dan yang lebih penting lagi adalah, menjadi praktisi hukum yang bermoral dan menjunjung tinggi kebenaran. Karena semua yang kita lakukan di dunia ini akan dipertanggung jawabkan di hari akhir kelak.