Kamis, 28 Februari 2013

EQ dan kegiatan mahasiswa - SipilID

Kebanyakan mahasiswa berpikir bahwa dengan IPK yang tinggi mereka telah menjamin masa depan mereka akan cerah. Apakah pendapat yang jamak tersebut 100% benar? Mungkin pendapat ini bisa kita katakan sebagi pendapat yang ketinggalan zaman, karena kesuksesan seorang manusia tidak hanya ditentukan oleh IQ yang dalam pendidikan formal diterjemahkan sebagai IPK. Saya sendiri pernah membaca sebuah buku yang menyatakan bahwa penilaian kecerdasan seorang manusia berdasarkan IQ adalah bentuk penyederhanaan kecerdasan manusia secara berlebihan, karena kecerdasan manusia itu sangat-sangat kompleks.

Perkembangan penelitian tentang kecerdasan telah mengarahkan para ahli kepada adanya bentuk kecerdasan lain yang menentukan kualitas seorang manusia. Salah satu kecerdasan tersebut adalah kecerdasan emosional atau EQ (Emotional Quotient). Meskipun sudah diakui sebagai salah satu faktor yang menentukan kesuksesan seseorang, kecerdasan ini tetap menjadi hal yang dikesamping. Kecerdasan ini tetap tidak termasuk dalam kurikulum pendidikan formal.

Lalu dari mana kita bisa mendapat pembelajaran tentang kecerdasan ini? EQ sebenarnya dapat terasah dengan banyaknya kita berinteraksi dengan banyak orang. Dalam pendidikan formal kita dapat melatih kecerdasan ini dengan mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di sekolah maupun perguruan tinggi.

Disekolah kita dapat menemukan OSIS, Paskibra, Pramuka, Sispala, PMR dan lain sebagainya. Sedangkan di perguruan tinggi ada lebih banyak sarana yang dapat kita gunakan untuk melatih kecerdasan sosial ini, misalnya Pers mahasiswa, pencinta alam, pramuka, KSR-PMI, BEM dan sebagainya. Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan diluar kurikulum ini kita dapat berinteraksi secara lebih luas dengan orang-orang yang lebih bermacam-macam tingkah lakunya. Dengan sendirinya, EQ kita akan terlatih dengan semakin banyaknya kita bertemu orang lain.

Tidak hanya meningkatkan kecerdasan EQ kita, masih banyak manfaat lain dari kita mengikuti ekskur (di sekolah) atau UKM (di perguruan tinggi). Untuk mengetahuinya, nantikan artikel selanjutnya di blog ini. Salam semangat!

Selasa, 26 Februari 2013

Berikut ini 20 tips penghematan energi dalam penggunaan komputer sehari-hari





Berikut ini 20 tips penghematan energi dalam penggunaan komputer sehari-hari

 
1.      Matikan komputer di malam hari sehingga komputer hanya digunakan selama 8 jam – untuk menghemat penggunaan energi hingga 810kWh per tahun dan 67 persen penggunaan.

2.  Sambungkan komputer anda ke surge protector dengan master control outlet, sehingga secara otomatis dapat mengetahui saat komputer tidak digunakan untuk kemudian memutus sambungan listrik ke komputer dan perlengkapannya.
3.   Belilah layar datar – karena layar datar menggunakan lebih sedikit energi dan tidak membuat mata bekerja lebih keras seperti pada CRT.
4.  Belilah komputer yang dilengkapi Energy Star. Sebagai catatan, laptop menggunakan lebih sedikit energi dibandingkan desktop.



5.      Rencanakan penggunaan komputer sehingga semua kegiatan dapat diselesaikan dalam satu waktu, dan matikan saat tidak agi digunakan.
6.      Pertimbangkan menggunakan monitor yang lebih kecil – monitor berukuran 14 inci menggunakan 40 persen energi lebih rendah dibandingkan dengan monitor 17 inci.
7.      Aktifkan mode standby/sleep dan pengaturan penggunaan energi.
8.      Lupakan screen saver – screen saver tidak menghemat energi kecuali masih menggunakan monitor monochrome yang lama.
9.      Lihat ulang rancangan dokumen dan email pada layar dari pada mencetaknya.
10.  Matikan monitor saat tidak digunakan dari pada menggunakan screen saver.
11.  Pertimbangkan untuk menggunakan printer ink-jet – walaupun lebih lambat dari pada menggunakan printer laser, tapi inkjet menggunakan 80-90 persen energi lebih sedikit.
12.  Belilah produk tinta yang berbahan dasar dari tumbuhan atau non-minyak – karena produk tersebut dibuat dari sumber yang didaur ulang, membutuhkan lebih sedikit penggunaan materi berbahaya dan menghasilkan warna yang lebih terang dan jernih.
13.  Matikan printer dan semua perangkat pelengkap lainnya apabila tidak digunakan.





14.  Jangan biarkan komputer tetap menyala pada malam hari atau pada akhir minggu.
15.  Pilihlah warna yang gelap sebagai latar belakang tampilan layar, karena tampilan warna terang menggunakan lebih banyak energi.
16.  Kurangi tingkat pencahayaan ruangan pada saat bekerja menggunakan komputer.
17.  Gunakan jaringan dan share printer apabila memungkinkan.






18.Cetaklah dengan menggunakan kertas daur ulang. Gunakan kertas yang tidak menggunakan klorin dengan 50 hingga 100 persen post-consumer waste.
19.  Cetak di dua sisi kertas.
20.  Komunikasi melalui email sebagai alternatif pengganti memo dan fax






Senin, 25 Februari 2013

TEROWONGAN EKSTRIM GUOLIANG



 TEROWONGAN EKSTRIM GUOLIANG


Terowongan Guoliang digali disepanjang sisi tebing curam dengan kemiringan 60 derajat dipegunungan Taihang,Provinsi Hunan Republik Rakyat Cina. Sebelumnya tidak ada akses jalan yang menghubungkan Guoliang dengan daerah lainnya.


Sebelumnya daerah ini tidak dapat ditempuh, kecuali melalui jalur Tianti, yaitu satu-satunya jalan untuk mencapai daerah tersebut dengan cara melalui lembah yang dikelilingi oleh tebing curam, dilanjutkan dengan mendaki serangkaian tangga batu. Gouliang sendiri merupakan sebuah desa yang berada di lembah dikelilingi oleh pegunungan yang menjulang tingginya. Sehingga tak heran kalau daerah ini cukup terisolasi dari peradaban luar.
       Pada tahun 1972 sekelompok penduduk desa yang dipimpin oleh Shen Mingxin membuat rencana untuk menggali terowongan pada sisi pegunungan sebagai akses jalan untuk perhubungan dengan dunia luar. Sebanyak 13 orang warga desa tersebut memulai pekerjaan tersebut tidak kenal lelah. Karena lokasi pembuatannya yang keluar masuk gunung dan tepian jalannya adalah lereng gunung yang curam, maka dalam proses pembuatannya dikabarkan belasan orang tewas karena terjatuh dari ketinggian. Selama lima tahun terowongan terbentang sepanjang 1,2 km dengan lebar 4 meter dan ketinggian terowongan sekitar 5 meter ini belum dikerjakan.

       Terowongan Guoliang akhirnya dibuka secara resmi pada tanggal 1 Mei 1977, sebagai akses lalu lintas kendaraan. Penyelesaian terowongan ini merupakan lompatan besar bagi penduduk desa tersebut, dan saat ini menjadi objek wisata yang unik, menarik, dan langka bagi para pengendara sendiri yang melintasi jalan tersebut yang mana harus ektra hati-hati dikarenakan minimnya pengaman pada sisi jalan yang berhubungan langsung dengan curam. Dengan melintasi terowongan tersebut, terhampar pemandangan yang indah sekelilingnya. Walaupun seakan-akan berhadapan langsung dengan bahaya dan maut. Sisi jalan yang berada dilereng pegunungan dengan jurangnya menganga dengan kedalaman sekitar 1000 meter, diperlukan keberanian yang lebih untuk melintasinya.
       Terowongan itu sendiri memiliki beberapa jendela yang menghadap ke lembah. Hal ini dilakukan dengan cara dipahat dan unutuk mendorong reruntuhan keluar area yang akan dibuat jalan. Permukaan jalan dan dinding terowongan terlihat kasar dikarenakan dikerjakan secara tradisional. Tentu saja kondisi jalan berkelok dan sempit serta curam. Sangat berbahaya jika dalam kondisi basah, jika salah perhitungan makan akan membentur dinding terowongan dan jatuh kedasar jurang.


        

Setelah pembangunan terowongan ini berhasil dilakukan, kini desa Taihang tidak terisolir lagi. Berbagai kendaraan bisa menuju kesana. Hal ini didukung pula kebijakan China pada tahun 2000 lalu, dimana pemerintah negeri tirai bambu tersebut telah membuka perbatasan wilayahnya untuk kepentingan pariwisata. Terowongan Guoliang kini menjadi daya tarik tersendiri bagi ribuan pengunjung setiap tahunnya bahkan, desa Taihiang telah dibangun hotel untuk wisatawan.