Kamis, 06 Juni 2013

Alat Pemadam Kebakaran Pada Bangunan Bertingkat

Alat Pemadam Kebakaran

Pada bangunan bertingkat, alat pemadam kebakaran mutlak harus diberikan, karena jika terjadinya kebakaran, maka sangat sulit diperkirakan kapan kebakaran terjadi dan bagaimana proses terjadinya, terutama jika kebakaran terjadi di lantai bawah, maka penghuni di lantai atas akan sangat sulit menyelamatkan diri dari kebakaran.


Sebab-sebab terjadinya kebakaran dapat dibagi menjadi 3 faktor :
  1.  Bahan yang mudah terbakar- Barang padat, cair atau gas ( kayu, kertas, textil, bensin, minyak,acetelin dll),
  2. Panas ( Suhu ) Pada lingkungannya memiliki suhu yang demikian tingginya,(sumber panas dari Sinar Matahari, Listrik (kortsluiting, panas energimekanik (gesekan), Reaksi Kimia, Kompresi Udara)
  3.  Oksigen ( O2 )- Adanya Zat Asam ( O2 ) yang cukup.Kandungan (kadar) O2 ditentukan dengan persentasi (%), makin besar kadar oksigen maka api akan menyala makin hebat, sedangkan pada kadaroksigen kurang dari 12 % tidak akan terjadi pembakaran api. Dalam keadaan normal kadar oksigen diudara bebas berkisar 21 %, maka udara memiliki keaktifan pembakaran yang cukup.
Dalam proses terjadinya kebakaran, adapun klasifikasi kebakaran yang berdasarkan sumber bahan yang terbakar dan pencegahannya dibentuk dalam tabel berikut :
Pada proses kebakaran, api cepat berkembang besar melalui proses konveksi, dan kemudian menyebar secara lateral dalam ruangan, dan bila ruangannya terbatas akan merambat secara vertikal ke langit-langit. Pertumbuhan dan penyebaran api pada bangunan yang terbakar ditentukan oleh banyak faktor antara lain: kondisi geometris ruangan, lay-out ruangan, kondisi bukaan yang ada, sumber api, jarak antara sumber api dengan material yang mudah terbakar, karakeristik material interior dan isi bangunan, jenis serta volume material yang terbakar. Tinggi kobaran api sangat ditentukan oleh jumlah dan ukuran permukaan yang terbakar atau dengan kata lain terdapat hubungan antara jumlah bahan bakar dan besar kebakaran. Kobaran api dapat berkembang tergantung pada angka suhu bakar. 


Jenis-Jenis Pemadam Kebakaran :

  1.      Alat Pemadam Api Ringan (APAR)

Menurut  undang-undang PerMenaker No 04 tahun 1980, Alat pemadam api ringan ialah alat yang ringan serta mudah dilayani oleh satu orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran. Alat pemadam api ringan berupa tabung berisi CO2 atau bahan lain yang dapat memadamkan api serta efektif untuk memadamkan api 





2.   Hydrant


  Klasifikasi hidran kebakaran berdasarkan jenis penempatannya dibagi 2 jenis yaitu 
    Hidran Gedung  (indoor hydrant ) dan Hidran Halaman ( Outdoor Hydrant)

                 3. Sprinkler
Menurut KepMen PU No 10/KPTS/2000 sprinkler adalah alat pemancar api untuk pemadam kebakaran yang mempunyai tudung deflector pada ujung mulut pancarannya sehingga air dapat memancar kesemua arah secara merata.







  Referensi :     Puspantoro,Benny.1996.Konstruksi Bangunan Gedung Bertingkat Rendah    
                       SNI 03-3989- 2000.
                       Tata cara perencanaan dan pemasangan sistem springkler otomatik 
                       PerMen 04-1980 Ttg Syarat2 APAR (Alat Pemadam Api Ringan)




Jumat, 12 April 2013

Organisasi Pengelolaan Proyek Konstruksi


              Organisasi Pengelolaan Proyek
          Kontraktor dapat didefinisikan sebagai satu badan atau pihak yang bertanggungjawab untuk merealitikan gambar atau lukisan yang disediakan oleh pereka bentuk kepada bentuk dan ukuran sebenarnya yang telah ditetapkan mengikut kontrak. Kontraktor juga merupakan agen atau pihak utama yang bertanggungjawab untuk melaksanakan idea yang diterjemahkan dalam bentuk lukisan kepada bentuk dan spesifikasi sebenar sesuatu binaan.


   Segala kerja pembinaan yang dijalankan adalah menjadi tanggungjawab kontraktor dan kontraktor akan mendapat balasan atau keuntungan yang berbentuk bayaran daripada pihak majikan atau pengguna. Bayaran yang dikenakan ini adalah sebagai balasan terhadap perkhidmatan kontraktor dan ia telah ditentukan dengan persetujuan kedua-dua pihak yang terlibat yaitu pihak kontraktor dan pihak pengguna.    Perjanjian akan wujud dengan syarat-syarat tertentu antara pihak kontraktor dan pengguna serta beberapa pihak lain yang terlibat yang mana kemudiannya perjanjian ini akan membentuk satu dokumen kontrak. Sepanjang proses pembinaan ini dijalankan dokumen kontrak ini merupakan asas yang menjadi rujukan kepada sebarang masalah yang timbul baik dipihak kontraktor ataupun pihak-pihak lain yang terlibat.
Secara umum kontraktor dapat dibagi atas :
1.    Kontraktor Utama ( Main Contractor )
2.    Domestik Subkontraktor ( Domestic Subcontractor )
3.    Subkontaktor Dinamakan ( Nominated Subcontractor )
   Kontraktor-kontraktor ini akan bekerjasama bagi melaksanakan proyek pembinaan supaya berjalan lancar dan dapat disiapkan mengikut masa sebagaimana yang telah diperuntukan dalam dokumen kontrak untuk pambinaan tersebut. Setiap jenis kontraktor tersebut telah diperuntukan syarat-syarat tertentu dalam perlaksanaan kerja serta kontrak yang telah ditandatangani. Segala peruntukan syarat-syarat ini telah jelas dinyatakan dalam sesuatu dokumen kontrak yang terbentuk antara pihak kontraktor dan pihak pengguna.Adapun penjelasan dari masing-masing dari pembagian kontraktor adalah sebagai berikut :
1. Kontraktor Utama (Main Contractor)
Kontraktor utama merupakan seseorang yang pakar dan berpengetahuan dalam bidang pembinaan dan kerja-kerja kejuruteraan awam ataupun kedua-duanya sekali. Kontraktor utama ini akan menandatangani kontrak antara pihak kontraktor dan pihak gunawan atau majikan. Kontraktor utama ini akan melaksanakan projek pembinaan sehingga selesai sebagaimana yang terkandung dalam dokumen kontrak.

2.  Domestik Kontraktor (Domestic Contractor)
       Domestik kontraktor adalah terdiri daripada berbagai jenis kontraktor yang melakukan kerja mengikut tred-tred tertentu mengikut kepakaran dan keupayaan masing-masing. 

Domestik kontraktor dapat dibahagikan kepada tiga jenis utama yaitu :
·           Subkontraktor kerja dikenali sebagai subkontraktor bahan dan buruh dan membekalkan semua bahan dan buruh yang terlibat untuk sesuatu kerja subkontrak.
·           Subkontraktor bahan dimana ia membekalkan bahan-bahan binaan untuk tempoh pembinaan dijalankan. Subkontraktor ini biasanya akan dipilih oleh pihak majikan dan akandikenali sebagai pembekal dinamakan.
·           Subkontraktor buruh dimana kontraktor yang membekalkan buruh untuk melaksanakan kerja kontrak bangunan. Subkontraktor ini membekalkan buruh
                   3.  Subkontraktor Dinamakan (Nominated Subcontractor)
          Subkontraktor dinamakan adalah merupakan subkontraktor yang dilantik oleh pihak pengguna. Kontraktor ini menjalankan kerja-kerja pembinaan mengikut kepakaran masing-masing. Subkontraktor dinamakan ini biasanya melakukan pekerjaan mekanikal, elektikal dan plumbing.

Kamis, 28 Februari 2013

EQ dan kegiatan mahasiswa - SipilID

Kebanyakan mahasiswa berpikir bahwa dengan IPK yang tinggi mereka telah menjamin masa depan mereka akan cerah. Apakah pendapat yang jamak tersebut 100% benar? Mungkin pendapat ini bisa kita katakan sebagi pendapat yang ketinggalan zaman, karena kesuksesan seorang manusia tidak hanya ditentukan oleh IQ yang dalam pendidikan formal diterjemahkan sebagai IPK. Saya sendiri pernah membaca sebuah buku yang menyatakan bahwa penilaian kecerdasan seorang manusia berdasarkan IQ adalah bentuk penyederhanaan kecerdasan manusia secara berlebihan, karena kecerdasan manusia itu sangat-sangat kompleks.

Perkembangan penelitian tentang kecerdasan telah mengarahkan para ahli kepada adanya bentuk kecerdasan lain yang menentukan kualitas seorang manusia. Salah satu kecerdasan tersebut adalah kecerdasan emosional atau EQ (Emotional Quotient). Meskipun sudah diakui sebagai salah satu faktor yang menentukan kesuksesan seseorang, kecerdasan ini tetap menjadi hal yang dikesamping. Kecerdasan ini tetap tidak termasuk dalam kurikulum pendidikan formal.

Lalu dari mana kita bisa mendapat pembelajaran tentang kecerdasan ini? EQ sebenarnya dapat terasah dengan banyaknya kita berinteraksi dengan banyak orang. Dalam pendidikan formal kita dapat melatih kecerdasan ini dengan mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di sekolah maupun perguruan tinggi.

Disekolah kita dapat menemukan OSIS, Paskibra, Pramuka, Sispala, PMR dan lain sebagainya. Sedangkan di perguruan tinggi ada lebih banyak sarana yang dapat kita gunakan untuk melatih kecerdasan sosial ini, misalnya Pers mahasiswa, pencinta alam, pramuka, KSR-PMI, BEM dan sebagainya. Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan diluar kurikulum ini kita dapat berinteraksi secara lebih luas dengan orang-orang yang lebih bermacam-macam tingkah lakunya. Dengan sendirinya, EQ kita akan terlatih dengan semakin banyaknya kita bertemu orang lain.

Tidak hanya meningkatkan kecerdasan EQ kita, masih banyak manfaat lain dari kita mengikuti ekskur (di sekolah) atau UKM (di perguruan tinggi). Untuk mengetahuinya, nantikan artikel selanjutnya di blog ini. Salam semangat!

Selasa, 26 Februari 2013

Berikut ini 20 tips penghematan energi dalam penggunaan komputer sehari-hari





Berikut ini 20 tips penghematan energi dalam penggunaan komputer sehari-hari

 
1.      Matikan komputer di malam hari sehingga komputer hanya digunakan selama 8 jam – untuk menghemat penggunaan energi hingga 810kWh per tahun dan 67 persen penggunaan.

2.  Sambungkan komputer anda ke surge protector dengan master control outlet, sehingga secara otomatis dapat mengetahui saat komputer tidak digunakan untuk kemudian memutus sambungan listrik ke komputer dan perlengkapannya.
3.   Belilah layar datar – karena layar datar menggunakan lebih sedikit energi dan tidak membuat mata bekerja lebih keras seperti pada CRT.
4.  Belilah komputer yang dilengkapi Energy Star. Sebagai catatan, laptop menggunakan lebih sedikit energi dibandingkan desktop.



5.      Rencanakan penggunaan komputer sehingga semua kegiatan dapat diselesaikan dalam satu waktu, dan matikan saat tidak agi digunakan.
6.      Pertimbangkan menggunakan monitor yang lebih kecil – monitor berukuran 14 inci menggunakan 40 persen energi lebih rendah dibandingkan dengan monitor 17 inci.
7.      Aktifkan mode standby/sleep dan pengaturan penggunaan energi.
8.      Lupakan screen saver – screen saver tidak menghemat energi kecuali masih menggunakan monitor monochrome yang lama.
9.      Lihat ulang rancangan dokumen dan email pada layar dari pada mencetaknya.
10.  Matikan monitor saat tidak digunakan dari pada menggunakan screen saver.
11.  Pertimbangkan untuk menggunakan printer ink-jet – walaupun lebih lambat dari pada menggunakan printer laser, tapi inkjet menggunakan 80-90 persen energi lebih sedikit.
12.  Belilah produk tinta yang berbahan dasar dari tumbuhan atau non-minyak – karena produk tersebut dibuat dari sumber yang didaur ulang, membutuhkan lebih sedikit penggunaan materi berbahaya dan menghasilkan warna yang lebih terang dan jernih.
13.  Matikan printer dan semua perangkat pelengkap lainnya apabila tidak digunakan.





14.  Jangan biarkan komputer tetap menyala pada malam hari atau pada akhir minggu.
15.  Pilihlah warna yang gelap sebagai latar belakang tampilan layar, karena tampilan warna terang menggunakan lebih banyak energi.
16.  Kurangi tingkat pencahayaan ruangan pada saat bekerja menggunakan komputer.
17.  Gunakan jaringan dan share printer apabila memungkinkan.






18.Cetaklah dengan menggunakan kertas daur ulang. Gunakan kertas yang tidak menggunakan klorin dengan 50 hingga 100 persen post-consumer waste.
19.  Cetak di dua sisi kertas.
20.  Komunikasi melalui email sebagai alternatif pengganti memo dan fax